BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
1.
PENGERTIAN
Bauran pemasaran atau marketing
adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar
sasaran. Dalam bukunya, Sofjan Assauri mendefinisikan bauran pemasaran
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi, bauran pemasaran terdiri
dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Awal
dari bisnis besar adalah bisnis kecil, Bisnis kecil merupakan bisnis yang
dioperasikan dan dimiliki secara independen dan tidak terlalu mendominasi
pasar. Bisnis kecil memiliki kelompok bisnis utama, diantaranya jasa,
konstruksi, keuangan dan asuransi, grosir, eceran, perakitan serta
transportasi. Biasanya bisnis kecil dapat berkembang lebih cepat, hal ini
disebabkan oleh konsep pemasaran yang tepat dan pertimbangan yang cermat atas
tiap tiap elemen bauran pemasaran.
Seperti
diketahui, strategi pemasaran adalah suatu himpunan asas yang secara tepat,
konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar
yang dituju dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang, dalam
situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat Strategi
Acuan/Bauran Pemasaran yang menempatkan komposisi terbaik dari keempat komponen
atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan
sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Bauran
pemasaran terdapat empat komponen, yaitu :
1.
Produk
2.
Harga
3.
Distribusi
4.
Promosi
Keempat strategi tersebut saling
mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi, yaitu
Strategi Acuan/Bauran. Sedangkan strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian
dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan
unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan
perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.
Sebagian orang berasumsi bahwa pelanggan adalah bagian dari
bauran pemasaran, yang sebenarnya tidak demikian. Pelanggan yang merupakan
target dari semua upaya pemasaran. Pelanggan (P) ditempatkan sebagai inti
lingkaran untuk menunjukkan hal itu.
Bidang-bidang keputusan strategi dalam keempat variabel bauran pemasaran
;
a. Produk
Produk merupakan segala sesuatu
yang berupa barang dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat,
dipegang, dibeli atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan terhadap konsumen. Di dalam strategi bauran pemasaran, produk
merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi
pemasaran lainnya. Tujuan utama dari produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi
persaingan.
Sofjan juga
membagi produk menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1.
Produk inti, yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang
pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2.
Produk formal, yang merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merk, dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
3.
Produk tambahan, adalah tambahan produk formal
dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan, pelayanan,
pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.
b. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang
konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Oleh
karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat
penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh
perusahaan.
Dalam penetapan harga perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak
langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku,
biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor
lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan
harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh
harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan komplementer, serta
potongan untuk para penyalur dan konsumen.
Oleh karena itu, seorang produsen
harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas di dalam
penentuan kebikajakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat
memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampua perusahaan
mempengaruhi konsumen.
c. Promosi
Promosi yaitu berbagai kegiatan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar
sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising,
sales force, public relation, and direct marketing.
1.
Advertising, yaitu semua bentuk presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk
dengan mendapat bayaran.
2.
Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek
untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
3.
Public
relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang
dihasilkan.
4.
Personal selling, yaitu interaksi langsung
antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
5.
Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi
pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon
tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat
penghubung nonpersonal lain.
d. Tempat
Tempat adalah lokasi dimana berbagai
kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan
tersedia bagi pasar sasaran. Produk tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila
tidak tersedia pada saat dan tempat yang diinginkan.
Produk
mencapai pelanggan melalui saluran distribusi (distribution channel). Saluran
disrtibusi adalah rangkaian perusahaan atau individu mana pun yang ikut serta
dalam arus barang dan jasa dari produsen kepada pemakai akhir atau konsumen.
Menurut
Sofjan Assauri dalm bukunya, bentuk pola distribusi dapat dibedakan atas :
1.
Saluran langsung, yaitu: produsen, konsumen.
2.
Saluran tidak langsung, dapat berupa :
ü
Produsen , pengecer , konsumen.
ü
Produsen pedagang besar/menengah pengecer , konsumen
ü
Produsen pedagang besar , pedagang menengah , pengecer , konsumen
Permasalahan yang diutamakan dalam mata rantai saluran distribusi adalah
kelancaran penyampaian dan pemindahan barang serta hak milik atas penguasaan
produk tersebut, mulai dari pedagang besar, pedagang menengah, dan pengecer
sampai akhirnya ke tangan konsumen. Jadi saluran distribusi menyangkut aliran
produk dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.
BENCHMARKING
1.
PENGERTIAN
Benchmarking adalah suatu proses
studi banding dan mengukur suatu wirausaha yang dijalani terhadap proses
operasi dengan wirausaha-wirusaha yang terbaik dikelasnya dan dijadikan sebagai
inspirasi dalam meningkatkan kinerja dalam berwirausaha. Benchmarking juga
dapat mendorong suatu wirausaha untuk menyiapkan suatu dasar untuk membangun
rencana terbaik suatu wirausaha dan menganjurkan untuk meningkatkan perbaikan
bagi seluruh komponen-komponen dalam wirausaha tersebut yang disebut dengan
Patok Duga.
Benchmarking dapat diartikan sebagai metode sistematis
untuk mengidentifikasi, memahami, dan secara kreatif mengembangkan proses,
produk, layanan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Dalam praktek pengukurannya, ada 4 jenis benchmarking yang dikenal selama
ini, yaitu:
1.
Internal
benchmarking memberikan pembandingan
antara operasi atau proses yang sejenis
dalam korporasi.
2.
Competitive
benchmarking memberikan pembandingan
antar pesaing untuk produk atau layanan tertentu (spesifik).
3.
Functional
benchmarking memberikan
pembandingan untuk fungsi sejenis dengan industri yang sama.
4.
Generic
benchmarking memberikan pembandingan
proses-proses yang independen pada industri atau fungsi secara keseluruhan.
2.
TUJUAN
Menentukan kunci atau rahasia sukses dari perusahaan
pesaing yang paling unggul, kemudian mengadaptasikan dan memperbaikinya secara
lebih baik untuk diterapkan, yang akhirnya akan mengungguli pesaing yang di benchmarking.
3.
PROSES BENCHMARKING
Proses benchmarking biasanya
terdiri dari enam langkah yaitu:
1.
Menentukan apa yang akan di-benchmarking.
2.
Menentukan apa yang akan diukur.
3.
Menentukan kepada siap akan dilakukan
benchmarking.
4.
Pengumpulan data/kunjungan.
5.
Analisis data.
6.
Merumuskan tujuan dan rencana.
KESIMPULAN
Dalam
bauran pemasaran terdapat empat variabel yang sangat penting dalam strategi
pemasaran, yaitu terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Keempat
variabel itu diperlukan dalam bauran pemasaran dan keempat variabel ini harus
saling berkaitan satu sama lain. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai tujuan
dari strategi pemasaran yang berupa keberhasilan menyeluruh. Yang sangat
dipentingkan, bahwa pemilihan pasar target dan pengembangan bauran pemasaran
saling berkaitan. Kedua kegiatan ini diputuskan bersama. Yang harus
dibandingkan dengan tujuan perusahaan adalah strategi bukan pasar target
alternatif atau bauran pemasaran alternatif.
Proses
benchmarking bukan hanya sekedar meniru, tetapi membadingkan keberadaan suatu
proses wirausaha dengan pihak lain yang melakukan proses yang sam. Hasil
analisa yang diperoleh digunakan sebagai alat untuk melakukan perbaikan
sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Bukannya kita meniru dalam
artian mencuri dengan tidak baik, tetapi meniru dan memodifikasi secara jujur.
REFERENSI
Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Mc Carthy, E, Jerome dan Wiliam D. Perreault. Dasar-Dasar
Pemasaran. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Dr. Gunarianto, 2010. Strategi Benchmarking. Malang:
Universitas Widya Guna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar