Senin, 09 Desember 2013

Bauran pemasaran & BenchMarking

 BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
1.         PENGERTIAN
Bauran pemasaran atau marketing adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Dalam bukunya, Sofjan Assauri mendefinisikan bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Awal dari bisnis besar adalah bisnis kecil, Bisnis kecil merupakan bisnis yang dioperasikan dan dimiliki secara independen dan tidak terlalu mendominasi pasar. Bisnis kecil memiliki kelompok bisnis utama, diantaranya jasa, konstruksi, keuangan dan asuransi, grosir, eceran, perakitan serta transportasi. Biasanya bisnis kecil dapat berkembang lebih cepat, hal ini disebabkan oleh konsep pemasaran yang tepat dan pertimbangan yang cermat atas tiap tiap elemen bauran pemasaran.
            Seperti diketahui, strategi pemasaran adalah suatu himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang, dalam situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat Strategi Acuan/Bauran Pemasaran yang menempatkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
            Bauran pemasaran terdapat empat komponen, yaitu :
1.       Produk
2.       Harga
3.       Distribusi
4.       Promosi
Keempat strategi tersebut saling mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi, yaitu Strategi Acuan/Bauran. Sedangkan strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.
Sebagian orang berasumsi bahwa pelanggan adalah bagian dari bauran pemasaran, yang sebenarnya tidak demikian. Pelanggan yang merupakan target dari semua upaya pemasaran. Pelanggan (P) ditempatkan sebagai inti lingkaran untuk menunjukkan hal itu.
            Bidang-bidang keputusan strategi dalam keempat variabel bauran pemasaran ;
a.       Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang berupa barang dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Di dalam strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Tujuan utama dari produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
      Sofjan juga membagi produk menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1.          Produk inti, yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2.          Produk formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merk, dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
3.          Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.
b.      Harga
Harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Oleh karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.
Oleh karena itu, seorang produsen harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas di dalam penentuan kebikajakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampua perusahaan mempengaruhi konsumen.


c.       Promosi
Promosi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
1.       Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
2.       Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
3.        Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
4.       Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
5.       Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
d.      Tempat
Tempat adalah lokasi dimana berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Produk tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila tidak tersedia pada saat dan tempat yang diinginkan.
            Produk mencapai pelanggan melalui saluran distribusi (distribution channel). Saluran disrtibusi adalah rangkaian perusahaan atau individu mana pun yang ikut serta dalam arus barang dan jasa dari produsen kepada pemakai akhir atau konsumen.
            Menurut Sofjan Assauri dalm bukunya, bentuk pola distribusi dapat dibedakan atas :
1.          Saluran langsung, yaitu: produsen, konsumen.
2.          Saluran tidak langsung, dapat berupa :
ü  Produsen , pengecer , konsumen.
ü  Produsen pedagang besar/menengah                                                                     pengecer , konsumen
ü  Produsen pedagang  besar , pedagang menengah , pengecer , konsumen
            Permasalahan yang diutamakan dalam mata rantai saluran distribusi adalah kelancaran penyampaian dan pemindahan barang serta hak milik atas penguasaan produk tersebut, mulai dari pedagang besar, pedagang menengah, dan pengecer sampai akhirnya ke tangan konsumen. Jadi saluran distribusi menyangkut aliran produk dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.











BENCHMARKING
1.         PENGERTIAN
Benchmarking adalah suatu proses studi banding dan mengukur suatu wirausaha yang dijalani terhadap proses operasi dengan wirausaha-wirusaha yang terbaik dikelasnya dan dijadikan sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja dalam berwirausaha. Benchmarking juga dapat mendorong suatu wirausaha untuk menyiapkan suatu dasar untuk membangun rencana terbaik suatu wirausaha dan menganjurkan untuk meningkatkan perbaikan bagi seluruh komponen-komponen dalam wirausaha tersebut yang disebut dengan Patok Duga.
Benchmarking dapat diartikan sebagai metode sistematis untuk mengidentifikasi, memahami, dan secara kreatif mengembangkan proses, produk, layanan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Dalam praktek pengukurannya, ada 4 jenis benchmarking yang dikenal selama ini, yaitu:
1.       Internal benchmarking memberikan pembandingan antara operasi atau proses yang   sejenis dalam korporasi.
2.       Competitive benchmarking memberikan pembandingan antar pesaing untuk produk atau layanan tertentu (spesifik).
3.       Functional benchmarking memberikan pembandingan  untuk fungsi sejenis dengan    industri yang sama.
4.       Generic benchmarking memberikan pembandingan proses-proses yang independen pada industri atau fungsi secara keseluruhan.

2.         TUJUAN
Menentukan kunci atau rahasia sukses dari perusahaan pesaing yang paling unggul, kemudian mengadaptasikan dan memperbaikinya secara lebih baik untuk diterapkan, yang akhirnya akan mengungguli pesaing yang di benchmarking.



3.         PROSES BENCHMARKING
Proses benchmarking biasanya terdiri dari enam langkah yaitu:
1.       Menentukan apa yang akan di-benchmarking.
2.       Menentukan apa yang akan diukur.
3.       Menentukan kepada siap akan dilakukan benchmarking.
4.       Pengumpulan data/kunjungan.
5.       Analisis data.
6.       Merumuskan tujuan dan rencana.

 
KESIMPULAN
            Dalam bauran pemasaran terdapat empat variabel yang sangat penting dalam strategi pemasaran, yaitu terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Keempat variabel itu diperlukan dalam bauran pemasaran dan keempat variabel ini harus saling berkaitan satu sama lain. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai tujuan dari strategi pemasaran yang berupa keberhasilan menyeluruh. Yang sangat dipentingkan, bahwa pemilihan pasar target dan pengembangan bauran pemasaran saling berkaitan. Kedua kegiatan ini diputuskan bersama. Yang harus dibandingkan dengan tujuan perusahaan adalah strategi bukan pasar target alternatif atau bauran pemasaran alternatif.
                Proses benchmarking bukan hanya sekedar meniru, tetapi membadingkan keberadaan suatu proses wirausaha dengan pihak lain yang melakukan proses yang sam. Hasil analisa yang diperoleh digunakan sebagai alat untuk melakukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Bukannya kita meniru dalam artian mencuri dengan tidak baik, tetapi meniru dan memodifikasi secara jujur.

REFERENSI
Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mc Carthy, E, Jerome dan Wiliam D. Perreault. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Dr. Gunarianto, 2010. Strategi Benchmarking. Malang: Universitas Widya Guna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar